Asmi Lia Pratini
(31412213). 4ID01
Menurut Brooks (2007), etika adalah cabang dari filsafat yang menyelidiki penilaian normatif tentang apakah perilaku ini benar atau apa yang seharusnya dilakukan. Kebutuhan akan etika muncul dari keinginan untuk menghindari permasalahan – permasalahan di dunia nyata.
Profesi
sendiri berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian
yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang
lebih luas menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah
yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit
profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan
sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
Etika
profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam
rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota
masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama, (Anang
Usman, SH., MSi.)
Karakter-karakter tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari
1.
Menerobos antrian
Antrian menjadi
salah satu hal yang biasa dalam berbagai aspek kehidupan, seperti antrian
pembelian tiket commuter line, antrian bank, antrian mesin ATM,
antrian kasir supermarket dan lain sebagainya. Mengikuti antrian merupakan
salah satu karakter yang beretika karena setiap orang akan mendapat giliran
secara teratur. Namun, tidak selamanya orang memiliki kesabaran dalam
mengantri. Terkadang terdapat orang yang mencari celah untuk menerobos antrian
dengan alasan sedang terdesak waktu atau alasan lainnya, padahal seharusnya
setiap orang menyadari bahwa orang lain yang mengantri juga pasti memiliki
kepentingan lain tetapi masih sabar mengantri. Hal tersebut tidak seharusnya
dilakukan karena dapat memicu kekesalan orang lain.
2.
Memberikan benda kepada orang lain dengan cara melempar
Pinjam meminjam
suatu benda sering terjadi dikalangan anak-anak hingga orang dewasa ketika
dalam aktivitas yang sama. Banyak cara seseorang memberikan benda kepada orang
lain, misalnya dengan memberikan secara langsung jika berdekatan atau melakukan
estafet jika berjauhan. Melempar benda kepada orang lain tidak jarang terjadi
dikalangan siswa atau mahasiswa, padahal hal tersebut merupakan karakter
seseorang yang tidak beretika. Selain tidak sopan, melempar benda kepada orang
lain dapat membayakan lingkungan sekitar, misalnya benda yang dilempar terkena
orang lain, benda yang dilempar mengenai benda pecah belah dan lain sebagainya.
3.
Menggunakan barang orang lain tanpa izin terlebih dahulu
Menggunakan barang
orang lain tanpa izin merupakan salah satu karakter seseorang yang tidak
beretika. Hal tersebut terkadang dapat menyebabkan pemilik barang merasa kesal
ketika ingin menggunakan barang tersebut namun ternyata tidak ada karena sedang
digunakan orang lain tanpa seizin dirinya.
4.
Menggunakan pakaian kurang sopan saat acara formal
Acara formal
biasanya merupakan acara yang penting. Tidak sewajarnya jika seseorang datang
dengan menggunakan pakaian yang kurang sopan seperti memakai sendal jepit,
memakai celana jeans robek atau lain sebagainya.
5.
Melanggar rambu-rambu lalu lintas
Rambu-rambu lalu
lintas dibuat agar kondisi lalu lintas tertib. Pengendara yang tidak memahami
rambu lalu lintas akan membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Melanggar
rambu lalu lintas merupakan karakter tidak beretika karena dapat menyebabkan
kekacauan lalu lintas, kemacetan, kecelakaan lalu lintas dan lain sebagainya
sehingga berimbas pada orang lain. Oleh karena itu, setiap pengendara wajib
memahami, menyadari dan mematuhi rambu lalu lintas.
Aktivitas tidak beretika
profesional dalam bekerja sebagai seorang sarjana Teknik Industri:
1.
Memangkir dari tanggung jawab atau tugas
Pekerja yang
beretika profesional tidak akan memangkir dari tanggung jawab atau tugas yang
diberikan. Setiap jabatan atau setiap level pekerja pasti memiliki tanggung
jawab dan tugas masing-masing yang harus dikerjakan dengan kesadaran pribadi
tanpa menunggu perintah atasannya.
2.
Tidak menghargai waktu
Pekerja yang
beretika profesional akan menghargai waktu kerja yang diberikan perusahaan.
Pekerja yang beretika akan datang tepat pada waktu masuk, istirahat pada waktu
istirahat dan masuk kembali setelah istirahat tepat pada waktunya. Salah satu
contoh tindakan tidak beretika profesional dalam bekerja yaitu memperpanjang
jam istirahat diluar waktu yang ditentukan sehingga dapat mengurangi waktu
bekerja.
3.
Tidak mau mendengarkan pendapat orang lain
Keputusan yang
diambil dalam sebuah perusahaan biasanya berdasarkan hasil musyawarah dua atau
lebih orang yang berkepentingan. Musyawarah dilakukan untuk mencari solusi
dengan mempertimbangkan banyak pendapat. Pekerja yang beretika profesional akan
selalu mendengarkan pendapat rekan kerjanya walaupun tidak sependapat. Pekerja
yang beretika profesional tidak akan mencela atau menyanggah dengan kasar
pendapat orang lain.
4.
Tidak menjaga rahasia perusahaan
Setiap perusahaan
memiliki rahasia yang tidak layak diketahui orang lain selain orang perusahaan
tersebut. Menjaga kerahasiaan perusahaan merupakan salah satu etika profesional
yang ditunjukkan oleh pekerja perusahaan tersebut.
5.
Melakukan KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme)
Tindakan KKN
merupakan tindakan yang merugikan masyarakat atau negara. Tindakan KKN
merupakan tindakan yang tidak beretika profesional karena hanya menguntungkan
suatu kalangan yang memiliki kekuasaan dan merugikan kalangan lainnya. Contoh
dari tindakan KKN antara lain melebihkan anggaran pembelian bahan baku untuk
keperluan pribadi, menyuap atasan agar diikutsertakan dalam promosi kenaikan jabatan,
mempekerjakan seorang yang memiliki hubungan pribadi tanpa syarat atau
ketentuan yang ada, dll.
Pentingnya memahami etika profesi
untuk Sarjana Teknik Industri:
Etika profesi merupakan
aturan mengenai sikap-sikap suatu pekerjaan dengan mempertimbangkan segala
aspek pada masing-masing jenis pekerjaan yang memiliki skill dan keterampilan khusus. Sarjana Teknik Industri merupakan
salah satu sumber daya manusia yang memiliki skill dan keterampilan khusus untuk melakukan pekerjaan sehingga
perlu memahami etika profesi untuk pekerjaan yang dijalaninya. Setiap pekerjaan
memiliki etika (kode etik) yang berbeda sesuai dengan jenis pekerjaannya.
Sarjana Teknik Industri perlu memahami etika profesi agar dapat bertanggung
jawab penuh sesuai etika pekerjaan yang dijalaninya sehingga dapat dikatakan
pekerja profesional.
Organisasi profesi yang relevan
untuk Prodi Teknik Industri selain PII:
1.
IIE (Institute of Industrial and System Engineering)
Institute of Industrial Engineers (IIE) adalah lembaga
profesional yang berdedikasi semata-mata untuk mendukung profesi teknik
industri dan individu yang terlibat dengan meningkatkan kualitas dan
produktivitas. Lembaga ini didirikan pada 1948 dan disebut American Institute
of Industrial Engineers sampai 1981, ketika nama ini diubah untuk mencerminkan
basis keanggotaan internasionalnya. Anggota termasuk mahasiswa baik dan kaum
profesional. IIE menyelenggarakan konferensi regional dan nasional tahunan di
Amerika Serikat. IIE bermarkas di Amerika Serikat di Norcross, Georgia, pinggiran
yang terletak di timur laut Atlanta.
2.
ISTMI (Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri
Indonesia)
ISTMI sebagai organisasi profesi dari disiplin Ilmu Teknik
Industri (TI) dan Manajemen Industri (MI) di Indonesia lahir pada tanggal 22 Nopember
1986 di Jakarta. Kelahiran organisasi ini didasari atas pertimbangan bahwa
profesi TI dan MI telah diterima di kalangan yang sangat luas sejak masuknya
disiplin sekitar 16 tahun sebelumnya. Keberadaannya sudah menembus batas-batas
konvensional keteknikan atau keindustrian.
3.
E-Mailing list Group Komunitas Teknik Industri Indonesia (KTII)
Grup milis ini adalah wadah terhimpunnya komunitas profesi
Teknik Industri dan merupakan wahana dan media komunikasi, diskusi dan
silaturahmi. KTII dibentuk oleh 3 pilar organisasi profesi dengan latar
belakang Teknik Industri yaitu BKTI-PII (Badan KeJuruan Teknik Industri –
Persatuan Insinyur Indonesia), BKSTI (Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan
Tinggi Teknik Industri) dan ISTMI (Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen
Industri), bertujuan untk membangun dan mengembangkan keprofesian di bidang
Teknik Industri.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar