Angka kelahiran di
Indonesia lebih tinggi dari angka kematian dala setiap harinya, oleh karena itu
setiap hari jumlah penduduk di Indonesia terus bertambah. Namun, kondisi lahan
tempat tinggal di kota besar sudah berkurang. Berdasarkan pertambahan penduduk
yang semakin meningkat, pemerintah harus bisa menyediakan lapangan kerja,
pendidikan dan layanan kesehatan bagi para penduduknya. Pertumbuhan penduduk
yang terlalu tinggi berdampak pada semua aspek kehidupan masyarakat.
Penyebab terjadinya
kepadatan penduduk antara lain uranisasi, pelajar yang mengambil studi tingkat
lanjut, jumlah kelahiran melebihi jumlah kematian dan menurunnya minat
masyarakat terhadap program keluarga berencana (KB). Salah satu dampak
pertumbuhan penduduk yang telalu tinggi yaitu berkurangnya lahan hijau di kota
besar seperti di Jakarta, lahan hijau digunakan untuk pembangunan pemukiman
warga, perkantoran, mall dan
industri-industri lain. Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010, DKI
Jakarta memiliki penduduk 9.588.198 jiwa (wikipedia). Penduduk yang memiliki ekonomi
rendah rela mendirikan rumah di tanah sempit sehingga menyebabkan terbentuknya
pemukiman yang kumuh. Sampah dan limbah pabrik juga akan meningkat seiring
dengan kepadatan penduduk. Keetersediaan air bersih yang berkurang juga menjadi
salah satu dampak dari kepadatan penduduk yang memenuhi lahan hijau. Dampak
lain dari kepadatan penduduk antara lain terjadinya banjir dan polusi udara.
Upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dilakukannya pemerataan
penduduk dengan program transmigrasi, ketegasan pemerintah terhadap usia
minimum pernikahan, standarisasi fasilitas pendidikan dan fasilitas publik, sosialisasi
khususnya bagi pria dan upaya lainnya yang dapat mengurangi tingginya
pertumbuhan penduduk.